Pengumuman Darurat Militer di Korea Selatan dan K-Beauty - Ekonomi dan Industri Pariwisata Korea Selatan

Pengaruh Penetapan Darurat Militer terhadap Ekonomi Korea, K-Beauty, dan Industri Pariwisata

• Penetapan darurat militer oleh Presiden Yoon Suk-yeol memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi Korea dan industri utamanya. Situasi ini berpotensi menimbulkan efek negatif di berbagai bidang, termasuk K-Beauty, industri pariwisata, dan citra negara.
• Nilai merek Korea dan kepercayaan internasional yang telah dibangun di pasar global kini terguncang. Kita menghadapi ujian ekonomi dan sosial yang belum pernah terjadi sebelumnya. Krisis ini bukan sekadar kerugian ekonomi, tetapi juga titik balik penting dalam menentukan masa depan dan jati diri bangsa.

1. Peningkatan Ketidakpastian di Seluruh Ekonomi Korea

Darurat militer telah sangat mengguncang stabilitas politik dan menimbulkan ketidakpastian ekonomi yang serius.

• Lonjakan Nilai Tukar dan Penurunan Nilai Won
  Segera setelah penetapan darurat militer, nilai tukar won terhadap dolar melonjak hingga 1442 won, menimbulkan guncangan di pasar keuangan.
  Hal ini kemungkinan besar akan menyebabkan arus keluar investasi asing dan penurunan peringkat kredit internasional.
  Pelemahan won sangat merugikan perusahaan-perusahaan yang sangat bergantung pada bahan baku impor. Terutama perusahaan makanan seperti CJ Cheiljedang dan Nongshim,
  tidak dapat menghindari penurunan laba akibat kenaikan harga bahan baku.
  Nilai Tukar Won terhadap Dolar - https://www.xe.com/currencycharts/?from=KRW&to=USD

• Guncangan Pasar Saham
  Indeks KOSPI dan KOSDAQ masing-masing turun 1,44% dan 1,98%, menunjukkan penurunan tajam dalam sentimen investor.
  Jika ketidakstabilan politik berlanjut, penurunan lebih lanjut di pasar saham tidak dapat dikesampingkan.

2. Dampak terhadap Industri K-Beauty

K-Beauty, yang merupakan pusat dari demam Korea, berpotensi mengalami pukulan besar akibat situasi ini.

• Penurunan Jumlah Wisatawan Asing
  CJ Olive Young di Myeongdong, Seoul, bergantung pada wisatawan asing untuk lebih dari 95% penjualannya.
  Namun, peringatan perjalanan dari negara-negara utama seperti Amerika Serikat dan Inggris menyebabkan penurunan tajam jumlah wisatawan, yang berdampak pada kerugian penjualan.
  Merek-merek seperti Daiso dan Musinsa juga sangat bergantung pada penjualan kepada wisatawan asing dan pasti akan terpengaruh.
• Kerusakan Citra Merek
  Kekacauan politik menimbulkan kekhawatiran akan melemahnya kepercayaan terhadap merek "Made in Korea".
  Hal ini dapat langsung berdampak pada melemahnya daya saing di pasar internasional.
• Kemungkinan Pengurangan Portofolio Pasar Internasional
  Ekspansi pasar ke Jepang, Asia Tenggara, dan lainnya mungkin akan melambat.
  Khususnya, K-Beauty telah tumbuh dengan mengandalkan citra mewahnya,
  jika citra negara rusak akibat situasi ini, maka perluasan pasar akan menghadapi kesulitan.

3. Dampak terhadap Industri Pariwisata dan Bisnis Duty Free

Industri pariwisata Korea kemungkinan besar akan sangat terpengaruh oleh darurat militer ini.

• Penurunan Drastis Jumlah Wisatawan Asing
  Selain peringatan perjalanan, kekhawatiran di kalangan wisatawan asing juga meningkat.
  Diperkirakan akan terjadi penurunan jumlah wisatawan mancanegara dari Tiongkok dan penurunan kunjungan wisatawan individu dari Amerika Serikat dan Eropa.
  Hal ini akan berdampak pada penurunan tingkat hunian hotel dan penjualan di toko bebas bea.
• Pelemahan Daya Saing Harga di Toko Bebas Bea
  Kenaikan nilai tukar won terhadap dolar menyebabkan kenaikan harga barang-barang di toko bebas bea,
  mengurangi daya tariknya dibandingkan dengan produk pesaing dari luar negeri.
• Contoh Penolakan Penukaran Won di Thailand
  Beberapa tempat penukaran uang di Thailand menolak untuk menukarkan won dengan alasan ketidakstabilan politik.
  Ini menunjukkan penurunan kepercayaan terhadap won di pasar keuangan internasional,
  dan berpotensi menyebabkan penurunan kunjungan wisatawan asing ke Korea dalam jangka panjang.

4. Masalah Citra Negara dan Kepercayaan Internasional

Ketidakstabilan politik di Korea memberikan dampak serius terhadap citra negara dan kepercayaan internasional.

• Penurunan Sentimen Investasi Global
  Investor asing sangat mementingkan stabilitas politik.
  Darurat militer meningkatkan risiko investasi di Korea dan dapat memicu arus keluar modal.
• Pelemahan Persepsi terhadap Merek K
  Industri yang berbasis gelombang Korea seperti 'K-Food', 'K-Fashion', dan 'K-Beauty' sangat terkait dengan citra negara.
  Kerusakan citra positif akibat situasi ini akan menyebabkan penurunan daya saing di pasar internasional.

5. Tindakan Penanggulangan

Dalam situasi saat ini, pemerintah dan perusahaan perlu mengambil tindakan berikut:

• Upaya Pemerintah untuk Menstabilkan Politik
  Situasi harus segera ditangani dan sinyal pemulihan stabilitas politik harus dikirimkan ke masyarakat internasional.
  Penting untuk memulihkan kepercayaan global melalui upaya diplomasi.
• Penguatan Saluran Online K-Beauty
  Ketergantungan pada wisatawan asing harus dikurangi dan perluasan jangkauan ke konsumen internasional harus ditingkatkan melalui e-commerce global.
  Hal ini perlu dilakukan untuk memperluas titik kontak dengan konsumen di luar negeri.
• Kampanye Pemulihan Citra Merek
  Pesan yang memisahkan masalah politik Korea dari kualitas produk industri K harus dimasukkan
  ke dalam strategi pemasaran global.
• Penyusunan Strategi Pertahanan Nilai Tukar
  Bank of Korea dan pemerintah harus segera menyiapkan langkah-langkah untuk menstabilkan nilai tukar.
  Hal ini untuk meminimalkan dampak ekonomi pada perusahaan dan konsumen.

Darurat militer ini telah menimbulkan dampak negatif yang serius terhadap ekonomi Korea dan industri utamanya.
Tanggapan yang cepat dan efektif dari pemerintah dan perusahaan sangat dibutuhkan,
dan upaya untuk mengubah krisis ini menjadi peluang sangat penting.

Toko K-Beauty di Myeongdong, Seoul, Korea - Temukan Alice Kim!
Jangan ragu untuk bertanya tentang kosmetik Korea di Myeongdong, baik dalam jumlah sedikit maupun banyak.

https://litt.ly/alice.kim